Minggu, 06 Januari 2013

Multikulturalisme


Multikulturalisme berasal dari sua kata. Multi yang berarti banyak dan cultural yang berarti kebudayaan. jadi secara epistemologis dapat diartikan sebagai keberagaman budaya. Budaya yang harus dipahami adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan harus dipahami sebagai dialektika manusia terhadap kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa, dan lain-lain. 

Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia ataupun kebijakan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya keragaman dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.

Menurut Azyumardi Azra (2007), Multikulturalisme adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitasm dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat. Multikultural dapat dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kesadaran politik.

Jenis multikulturalisme:
1. Multikulturalisme isolasionis, mengacu pada masyarakat dimana berbagai kelompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. 
2. Multikulturalisme akomodatif, yairu masyarakat yang memiliki kultur dominan yang membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultur kaum minoritas. Masyarakat ini merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum, dan ketentuan yang sensitif secara kultural dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka. begitupun sebaliknya.
3. Multikulturalisme otonomis, taitu masyarakat pkural dimana kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan dengan budaya dominan dan menginkan kehidupan otonom kerangka politik yang secara kolektif dapat diterima. perhatian pokok kultural ini adalah untuk mempertahanlan cara mereka hidup, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan, mereka menantang kelompok dominan dan berusaha menciptakanb suatu masyarakay dimana semua kelompok dapat eksis dengan sejajar. 
4. Multikulturalisme kritikal atau interaktif, yakni8 masyarakat plural dimana kelompok kultural tidak terlalu terfokus dengan kehidupan kultural otonom tetapi lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan menegaskan perspektif distingtif mereka. 
5. multikulturalisme kosmopolitan, berusaha menghapus batas kultural sama sekali untuk menciptakan masyarakay dimana setiap individu tidak lagi terikat dengan budaya tertentu dan mengembangkan kehidupan kultural masung-masing.

Akulturasi Psikologis

Akulturasi ialah proses sosial yang tibul ketika kebudayaan suatu kelompok dihadapkan dengan kebudayaan asing. Kemudian kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri. 

Menurut Arnold M. Rose (1957) "The adoption by a person or group of the culture of another social group", di adopsi oleh seseorang atau kelompok dari kelompok sosial budaya lain. Sedangkan menurut Garbarino (1983), "acculturation is the process of culture change as a result of long term, face to face contact between 2 societies", Akulturasi adalah proses perubahan budaya sebagai akibat jangka panjang tatap muka kontak antara dua masyarakat yang berbeda.

Psikologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku dan kognisi manusia. Psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, psyche yang berarti jiwa, dan -logia yang berarti ilmu. sehingga menurut epistemologis dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa. 

Menurut Muhibin Syah (2001), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi bicara, dudukm berjalan dan lainnya. sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan, dan lain-lain. 

Jadi akulturasi psikologis adalah suatu proses yang timbul ketika suatu kelompok manusia dengan perilaku tertentu7 dihadapkan dengan unsur dari kebudayaan asing. kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah dalam perilakunya sendiri tanpa menyebabkan hilagnya unsur budaya kelompok sendiri. secara singkat dikatakan terdapat perpaduan perilaku sendiri dengan perilaku asing tanpa menghilangkan perilaku kelompo sendiri. 

Seperti contohnya mahasiswa yang merantau, lambat laun ia akan secara psikologis mengikuti perilaku orang-orang dimana tempat ia menetap seperti pola fikir, dan perilaku, namun tidak membuat ia terlihat seperti orang asli di daerah tersebut.